Sabtu, 16 Juni 2012

ini tentang mimpi,
sebuah mimpi yang dulu saya genggam dan saya rengkuh,
sebuah mimpi yang dulu adalah tangan ketika kaki ini tersungkur
sebuah mimpi yang dulu ada cahaya ketika jalan mulai redup
karena ini tentang mimpi,
mimpi dimana seseorang ingin merubah suatu yang mustahil menjadi nyata
merubah suatu yang belum menjadi ada
merubah suatu yang dilupakan menjadi terlihat
sebab ini adalah mimpi,
ya, benar-benar mimpi. ketika bayangan dulu menjadi benar mustahil
ketika percikan api menjadi sebongkah abu
ketika jalan panjang menjadi buntu
ini sebuah kisah tentang seseorang yang harus merelakan mimpi lamanya, karena sebuah ketidak-sanggupan
seseorang yang benar harus mengalah. benar harus kembali. dan benar harus menemukan jalan yang lain
ini memang bukan akhir yang diharapkan, namun Dia berkata lain
jalanku, bukan jalan-Nya
yang terbaik untukku, bukan yang terbaik untuk-Nya
ketika sebuah kisah ini harus diberi tanda koma bukan tanda titik
sebuah kisah yang harus dilanjutkan dengan kisah sebelumnya yang hampir sama
sebuah kisah yang berharap akan menjadi kisah baru yang terbaik untuk semuannya
tersungkur di jurang kesedihan bukanlah sebuah pilihan,
keraguan ini mungkin masih ada, tapi apa harus ini dilanjutkan? lalu, kapan ingin memulai?
menyesal memang selalu ada, tapi apa ini bisa membuat mereka kembali memilih saya?
seseorang pernah berkata,
"Disaat yg lain down, lu ga boleh down. Disaat itu lu buktiin kalau lu mampu berdiri"

teringat sebuah percakapan yang dulu pernah saya dengar,
"Dia belum ngizinin lu untuk istirahat, karena Dia masih ingin melihat lu bangun. dan Dia masih ingin dimanja sama lu"

ketika saya sedang "menikmatinya" kata itu yang membuat saya kembali, kembali mencari jalan yang lain. kembali mencari jalan yang sudah dibuat oleh-Nya untuk saya
ya, saya harus kembali memulai dari awal. memulai dari tahap "mencari-mengejar-menemukan"
sedih itu masih ada, tapi saya tidak ingin mereka mengalahkan saya
keinginan itu masih ada, tapi saya harus mencoba mencari keinginan yang benar terbaik untuk saya
bukankah hidup ini tentang memilih dan dipilih?
lalu apakah sesuatu yang disuratkan untuk tidak memilih saya, harus saya paksakan?
apakah sesuatu yang memang bukan untuk saya, harus tetap saya kejar?
karena hidup itu memang sudah diatur oleh-Nya. tetapi semua itu kembali kepada kita yang memainkannya, bukan?
ingin tetap meratapi kesedihan atau meratapi masa depan?
kembali lagi, hidup itu tentang memilih dan dipilih


terima kasih untuk sebuah pelajaran yang sangat berharga, Tuhan....

Tidak ada komentar: